Senin, 15 November 2010

Napak Tilas Bagian Koperasi Warung Pelajar di PMDG

0

Koperasi warung pelajar adalah kantin yang menyediakan aneka makanan dan minuman untuk santri di Pondok Modern Darussalam Gontor. Buka mulai pukul 06.00-22.00wib dengan perincian buka mulai dari pukul 06.00-09.30wib untuk waktu pagi, pukul 12.30-16.45wib untuk siang dan sore, dan 19.00-22.00wib untuk malam.
Di koperasi ini dibagi menjadi 5 bagian yakni: Walapa(warung lauk pauk), Kiwako(kiftir waroa-l-qo’ah), Kappa(kiftir faok), Fast Cafe, Kajol(kiftir janiba komsol). Dengan perincian penjualan sebagai berikut: Walapa, menjual: aneka lauk pauk, jajanan, kue-kue, gorengan, es teh, telor dadar, rujak, dll. Kiwako, menjual: Nasi ayam bali, bubur kacang hijau, nasi goreng, kue-kue, mie rebus, mie goreng, pop ice, dll. Kappa, menjual: Mie rebus, mie goreng, nasi goreng, bubur kacang hijau, nasi goreng, dll. Fast cafe, menjual: kue-kue, gorengan, aneka es, dll semua serba 500 rupiah. Kajol, menjual: mie rebus, mie goreng, aneka kue, aneka es, nasi goreng, bubur kacang hijau, dll.
Koperasi warung pelajar merupakan bagian dari OPPM(Organisasi Pelajar Pondok Modern) yang merupakan organisasi siswa di pondok modern darussalam gontor, bagian ini dibuat bertujuan untuk mempermudah santri untuk membeli lauk-pauk dan makanan lainnya yang biasa digunakan sebagai lauk tambahan ketika waktu-waktu makan didapur umum berlangsung. Selain itu koperasi warung pelajar dapat memenuhi kebutuhan santri yang tidak ada sebelumnya seperti menyediakan bubur bagi yang sakit, menyediakan sari wortel bagi yang kekurangan vitamin A dan lain sebagainya.
Karena merupakan bagian dari OPPM koperasi warung pelajar diadakan regenerasi setiap satu tahun sekali yakni setelah liburan semester pertama berlangsung, hal ini diadakan karena mengingat kelas 6 di pondok modern akan menghadapi ujian akhir. Seleksinya diambil dari siswa-siswa kelas 5 yang rata-rata nilainya mencapai 5,5 keatas, dengan dipilih dari tiap-tiap konsulat. Penulis sebenarnya ingin sekali dapat duduk dibagian tersebut namun disayangkan rata-rata nilai penulis dibawah batas yakni 4,6. Untuk itu penulis mengurungkan niatnya untuk bisa duduk dibagian tersebut melainkan belajar lebih giat agar dapat naik kekelas 6 kelas dimana yang paling diidam-idamkan para santri sedarussalam, karena dikelas inilah para santri serasa penguasa pondok dikarenakan tidak ada lagi yang diatas mereka kecuali bagian pengasuhan santri.
Tidaklah mudah untuk bisa merasakan kelas 6, butuh banyak pengorbanan karena disaat kelas 5 semua bagian menekan tak terkecuali pengasuhan santri namun ketika sudah melewatinya bagaikan terbebas dari berbagai rintangan yang sangat berbahaya. Alhamdulillah penulis berhasil lulus kekelas 6. Pada bulan ramadhan diadakan kembali pemilihan bagian-bagian bagi kelas 5 yang naik kekelas 6, dan penulis bersyukur bisa duduk dibagian tersebut. Lebih tepatnya lagi dibagian walapa, penulis memulai pekerjaannya dengan penuh semangat tanpa ada rasa lelah terus berusaha yang terbaik dalam melayani para santri, karena jika kita ikhlas insya Allah ada balasannya kelak. Aamiin..
Bagian koperasi warung pelajar tentunya berelasi dengan bagian-bagian lain diantaranya: bapenta(bagian penerimaan tamu), kopda(koperasi dapur), diesel, berlin(bersih lingkungan) dan lain sebagainya. Kerjasama dengan bagian penerimaan tamu yaitu dengan menyediakan lauk pauk bagi para tamu atau wali santri yang berkunjung kepondok guna menjenguk buah hatinya tercinta ketika waktu-waktu makan berlangsung, kerjasama dengan bagian koperasi dapur yaitu dengan menyediakan lauk pauk dikala kehabisan, kerjasama dengan bagian diesel ketika listrik padam, kerjasama dengan bagian bersih lingkungan untuk membantu membuang sampah ketempat pembuangan akhir.
Banyak pengalaman yang dialami penulis dibagian koperasi warung pelajar diantaranya : dapat berinteraksi secara langsung kepada penyetor yang merupakan pembantu pendiri pondok ketika zaman penjajahan, mengetahui bagaimana cara memanage makanan yang masuk dan yang keluar, mengatur pembayaran lauk pauk yang sudah disetor selama seminggu sekali, memberikan pencerahan bagi para penyetor dengan siraman rohani, mengetahui bagaimana menata bagian agar lebih menarik bagi para santri, dapat mengetahui sejarah pondok dari narasumber atau pelaku sejarah secara langsung, dan lain sebagainya penulis tidak dapat menyebutkan secara satu persatu.
Ketika pelantikan bagian pada saat pergantian panitia bulan ramadhan kebulan syawwal penulis masih diberi kesempatan untuk duduk dibagian tersebut begitu pula ketika pergantian kepanitiaan bulan syawwal ke OPPM penulis masih tetap dipercaya untuk bertempat dibagian tersebut. Bagi penulis ini merupakan suatu anugrah yang tiada duanya dikala itu, karena tidak perlu takut lagi ketika perut tidak bersahabat karena semua yang dibutuhkan perut ada disini semuanya. Hahaha...
Sebenarnya masih banyak yang ingin disampaikan penulis tentang pengalamannya, namun waktu juga yang memisahkan kita, mungkin dilain waktu penulis akan meneruskan pengalamannya selama belajar dipondok modern. Semoga yang disampaikan penulis pada kali ini dapat bermanfaat bagi para pembaca sekalian, apabila ada kata-kata yang kurang berkenan kiranya mohon maaf yang sebesar-besarnya. Sekian terima kasih.

diposting dan ditulis berdasarkan pengalaman penulis Aldi Alfian.

0 komentar:

Posting Komentar