Minggu, 27 November 2011

Resensi Berita: Mengerem Jajan Siswa (Tugas Bahasa Indonesia ke-3)

0

1. Data Publikasi

Judul : Mengerem Jajan Siswa
Penulis : Irwan Kelana
Penerbit : Koran Harian Republika
No/Tanggal Penerbitan : Jum'at, 25 November 2011
Halaman : 28
Tema : Pendidikan

2. Sinopsis

Jajan identik dengan siswa. Sekolah merupakan tempat belajar dan bermain siswa selain dirumah, dengan aktifitasnya yang padat, dapat menimbulkan rasa lapar kepada anak, namun si anak tidak perlu khawatir karena di luar sekolah atau dikantin biasanya sudah banyak terjaja jajanan seperti makanan, minuman dan mainan yang siap menghilangkan rasa lapar dan haus pada anak. Alasan jajan pada siswa biasanya bukan karena lapar saja melainkan karena keinginan mengikuti temannya.

Hal seperti ini tentunya tidak baik jika dibiarkan terus menerus karena dapat menumbuhkan sifat konsumtif pada anak. Sebenarnya kita semua ingin sekolah menjadi tempat belajar bagi anak dan dapat memetik ilmu disetiap sudut sekolahnya. salah satu cara untuk menghindarkan anak dari sifat konsumtif dengan cara membatasi uang jajannya.

Di beberapa sekolah alam Bogor sudah menerapkan cara pembatasan uang saku pada anak. Untuk kelas satu sampai kelas tiga SD per harinya sebesar Rp 3000,-. Sedangkan siswa kelas empat sampai kelas enam per harinya sebesar Rp 5000,-. Tujuannya bukan hanya supaya siswa tidak banyak jajan, melainkan agar dapat mematikan kebiasaan konsumtif kepada siswa. Hal ini dapat dilihat ketika siswa sudah duduk di SMP, dimana kebutuhan sudah semakin meningkat, siswa menjadi tahu betul mana yang harus dibeli dan menumbuhkan budaya menabung untuk memenuhi kebutuhan lain seperti membeli jok sepeda yang rusak dan menyisihkan sebagian uang jajannya untuk di infaqkan.

3. Keunggulan

- Mematikan budaya konsumtif pada anak.
- Melatih anak untuk saling berbagi dengan cara berinfaq.
- Menumbuhkan budaya menabung pada anak.
- Melatih anak untuk dapat membedakan kebutuhan dan keinginan(primer dan sekunder).

4. Kelemahan

- Kurangnya penjelasan tentang bagaimana cara memilih jajanan yang sehat, dalam artikel ini hanya menyuruh anak agar membeli makanan yang berlabel "halal" saja tanpa disuruh melihat tanggal kadaluarsa makanan atau minuman yang dibeli siswa.
- Masih terdapat kesalahan diksi pada kalimat "Ia menegaskan, tujuan pembatasan ini bukan hanya supaya siswa tidak banyak jajan, tapi juga kebiasaan mengelola dan mematikan budaya konsumtif." seharusnya pada kata yang ditandai dengan huruf tebal dapat diganti dengan "tujuan pembatasan ini bukan hanya siswa tidak banyak jajan" dengan menghilangkan kata "supaya" karena kata "hanya" dan "supaya" hampir memiliki arti sama.


5. Saran atau Pendapat

Saran : artikel ini sudah bagus, tapi akan lebih bagus lagi jika diambil banyak sumber, karena dapat meyakinkan kepada pembaca untuk menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari khususnya kepada anak-anak mereka.
Pendapat : Artikel kehidupan yang mengulas tentang potret kehidupan sehari-hari yang dijelaskan secara singkat dan mudah di mengerti. Dapat menimbulkan efek langsung kepada para pembacanya khususnya para orang tua yang mempunyai anak seumuran SD.

0 komentar:

Posting Komentar