Minggu, 28 Oktober 2012

Tugas 2 KSI Lanjut

0


Analisis Sistem di Pondok Modern Darussalam Gontor (Ponorogo)

I.  Gambaran Sistem

Supersistem    : Pondok Modern Darussalam Gontor
Subsistem       : Badan Wakaf
Subsubsistem  : 1. Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor
Triplesubsistem : 1. Lembaga perguruan menengah Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah (KMI)
                                 2. Lembaga perguruan tinggi Institut Studi Islam Darussalam (ISID)
                                 3. Lembaga Pengasuhan Santri 
                                 4. Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pondok Modern (YPPWPM)
                                 5. Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM).

Penjelasan :
Lembaga tertinggi dalam organisasi Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor ialah Badan Wakaf. Badan Wakaf adalah semacam badan legislatif yang beranggotakan 15 orang, bertanggungjawab atas segala pelaksanaan dan perkembangan pendidikan dan pengajaran di Pondok Modern. Untuk tugas dan kewajiban keseharian amanat ini dijalankan oleh Pimpinan Pondok.

      II. Integrasi Antar Sistem

1. Tugas dan Pemilihan Pimpinan Pondok
Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor merupakan semacam badan eksekutif (setelah wafatnya para pendiri Pondok) yang dipilih oleh Badan Wakaf setiap 5 tahun sekali. Dengan demikian Pimpinan Pondok adalah mandataris Badan Wakaf yang mendapatkan amanah untuk menjalankan keputusan-keputusan Badan Wakaf dan bertanggungjawab kepada Badan Wakaf Pondok Modern Darussalam Gontor. 

2. Pimpinan Pondok dengan subsistemnya
Pondok Modern Darussalam Gontor, di samping memimpin lembaga-lembaga dan bagian-bagian di Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor, juga berkewajiban mengasuh para santri sesuai dengan sunnah Balai Pendidikan Pondok Modern Darussalam Gontor. Adapun lembaga-lembaga dan atau bagian-bagian yang dibawahi Pimpinan Pondok Modern Darussalam Gontor adalah sebagai berikut:
1. Lembaga perguruan menengah Kulliyatul Mu’allimin al-Islamiyah (KMI)
2. Lembaga perguruan tinggi Institut Studi Islam Darussalam (ISID).
3. Lembaga Pengasuhan Santri yang mengurusi bidang pengasuhan santri.
3. Pengasuhan Santri dan subsistemnya
Lembaga Pengasuhan Santri yang mengurusi bidang pengasuhan santri khususnya bidang ekstra kurikuler. Lembaga ini membawahi tiga organisasi santri:
a. Organisasi Pelajar Pondok Modern (OPPM)
b. Koordinator Gugusdepan Pondok Modern Darussalam Gontor
c. Dewan Mahasiswa (DEMA)

4. YPPWPM dengan Pondok
Lembaga yang bergerak dalam bidang penggalian dana, pemeliharaan, perluasan, dan pengembangan aset-aset Pondok yang disebut Yayasan Pemeliharaan dan Perluasan Wakaf Pondok Modern (YPPWPM).

5. IKPM dengan Pondok
Lembaga wadah pemersatu para alumni Gontor yang disebut Ikatan Keluarga Pondok Modern (IKPM).

       III. Arsitektur Sistem



     IV. Kelebihan dan Kelemahan
Kelebihan supersistem ini adalah mempunyai database yang terintegrasi dengan subsistem-subsistem. Subsistem-subsistem tersebut saling bekerja sama untuk mencapai satu tujuan yaitu membantu pengelolaan antara subsistem dan subsubsistem sehingga dinamisasi tercipta demi kemajuan Pondok dan terbentuklah generasi penerus bangsa yang memiliki skill dan mental yang kuat.
Kekurangan supersistem ini adalah masih ditemukan subsistem-subsistem yang kurang bekerja sama satu sama lainnya dan ada subsistem yang sama sekali tidak berhubungan dengan subsistem yang lain.





Tugas 1 KSI Lanjut

0


Sistem Informasi Akuntansi (SIA)

1. Pengertian Sistem Informasi Akuntansi
Pada dasarnya informasi merupakan data yang telah diolah sedemikian rupa, sehingga dapat dijadikan dasar bagi pengambilan keputusan. Informasi memegang peran yang sangat penting dalam suatu perusahaan untuk mengetahui kegiatan apa yang telah terjadi dengan perusahaannya, melakukan evaluasi apakah kegiatan yang dilakukan telah sesuai dengan apa yang telah direncanakan dan menjamin agar data tersebut dapat diolah secara efisien menjadi informasi yang akurat, dapat dipercaya dan tepat waktu maka dalam pengolahan data tersebut diperlukan suatu alat yang dinamakan sistem informasi.

Ada beberapa perbedaan sistem informasi yang diterapkan perusahaan. Salah satu sistem informasi yang sangat diperlukan bagi manajemen untuk mengolah data administrasi dan keuangan adalah sistem informasi akuntansi. Perbedaan tersebut sebenarnya hanya terletak pada penekanannya saja, namun pada dasarnya tetap mengandung pengertian yang sama.
Davis, dan kawan-kawan, mengatakan bahwa Accoun-ting information system encompass the process and procedures by which an organization’s financial information is received, registered, recorded, handled, processed, stored, and ultimately disfosed of.
Penjelasan di atas menekankan pada proses dan prosedur pengelolaan atas informasi keuangan organisasi mulai dari penerimaan sampai dengan informasi tersebut tidak berguna lagi bagi organisasi.

Sedangkan Robert G. Murdick menyatakan bahwa The accounting information system can be defined as the set of activities of the organization responsible for preparation of financial information and the information obtained from transaction data for the purpose of :(1)internal reporting to managers for use in planning and controlling current and future operations, and (2) external reporting to stockholders, government and other outside parties.
Pengertian di atas jelas mengenai sistem informasi akuntansi dan dapat diambil kesimpulan bahwa sistem informasi akuntansi mencakup proses dan prosedur pengelolaan informasi keuangan organisasi dengan tujuan untuk pelaporan kepada pihak intern maupun ekstern perusahaan.

2. Tujuan Sistem Informasi Akuntansi


Tujuan penyusunan sistem informasi akuntansi adalah sama dengan tujuan penyusunan sistem akuntansi antara lain :
  • Untuk menyediakan informasi bagi pengelola kegiatan usaha baru.
  • Untuk memperbaiki informasi yang dihasilkan oleh sistem yang sudah ada, baik mengenai mutu, Ketepatan penyajian maupun struktur informasi.
  • Untuk memperbaiki pengendalian akuntansi & pengecekan intern, yaitu untuk memperbaiki tingkat keandalan (realibility) informasi akuntansi dan untuk menyediakan catatan lengkap mengenai pertanggung jawaban dan perlindungan kekayaan perusahaan.
  • Untuk mengurangi biaya klerikal dalam penyeleng-garaan catatan akuntansi.
Tujuan di atas dapat dijelaskan bahwa biasanya perusahaan baru memulai usahanya sangat memerlukan penyusunan sistem informasi akuntansi yang lengkap. Namun, adakalanya sistem informasi akuntansi yang sudah ada tidak dapat memenuhi kebutuhan manajemen, baik dalam hal mutu, ketepatan penyajian maupun struktur informasi yang terdapat dalam laporan. Dengan memperbaiki pengawasan akuntansi dan pengendalian intern, maka pertanggungjawaban terhadap penggunaan kekayaan organisasi dapat dilaksanakan dengan baik serta informasi yang dihasilkan oleh sistem tersebut dapat digunakan dengan sebaik mungkin.

3. Subsistem SIA (sistem informasi akuntansi)

Subsistem sistem informasi akuntansi terdiri dari 5 sistem, yaitu :

1. Sistem Pengeluaran (expenditure system)

Segala peristiwa yang berhubungan dengan usaha mendapatkan sumber-sumber ekonomis yang diperlukan oleh perusahaan, baik berupa barang ataupun jasa, baik pemasok dari luar maupun dari karyawan didalam perusahaan.

2. Sistem Pendapatan (revenue system)

Berhubungan dengan penjualan barang atau jasa yang dihasilkan oleh perusahaan kepada konsumen dan mendapatkan pembayaran dari mereka.

3. Sistem Produksi (production systeme)

Berhubungan dengan pengumpulan, penggunaan dan pengubahan bentuk suatu sumber ekonomi.

4. Sistem Manajemen Sumber Daya (resources management system)

Meliputi peristiwa-peristiwa yang berkaitan dengan manajemen dan pengendalian sumber daya seperti investasi dan aktiva tetap (fasilitas).

5. Sistem Buku Besar dan Laporan Keuangan (general ledger and financial accounting)

Berhubungan dengan transaksi keuangan dan ayat jurnal penyesuaian yang terjadi dalam siklus akuntasi.